"Jatim punya 40 juta penduduk, luasnya terbatas, ekosistem sangat berpotensi untuk dirambah dengan cara yang tidak berkelanjutan. Inovasi akan sangat penting untuk menjaga lingkungan dan ikut berkonstruksi dalam perang dunia menangani perubahan iklim," jelasnya.
Emil menambahkan, rehabilitasi hutan mangrove perlu segera dipercepat dan memerlukan peran para pihak. Pemerintah tidak mungkin bekerja sendirian. Untuk itu, program rehabilitasi mangrove melalui program tanggung jawab sosial dan lingkungan atau corporate social responsibility (CSR) sangat didukung karena penurunan emisi gas rumah kaca menjadi tanggung jawab semua pihak.
"Kami berharap dengan dilaksanakannya Launching Rehabilitasi Mangrove Melalui Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan/Corporate Social Responsibility menjadi awal untuk keterlibatan semua pihak dalam rangka restorasi mangrove di seluruh Indonesia termasuk di Jawa Timur," pungkas mantan Bupati Trenggalek tersebut. (TIA)