"Pariwisata berkelanjutan sangat membantu kita untuk melestarikan lingkungan, budaya, dan memberikan dampak sosial ekonomi yang positif. Jadi, di Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif kami sudah berupaya mengarusutamakan konsep pariwisata berkelanjutan. Mengapa? karena kami melihat manfaatnya dan kami melihat bahwa jika kami membangun pariwisata berkelanjutan di Indonesia maka akan bisa menjadi nilai jual yang unik bagi Indonesia," kata Wamenparekraf Angela Tanoesoedibjo.
Selain itu, berdasarkan studi yang telah banyak dilakukan, bahwa saat ini tingkat kesadaran masyarakat terhadap isu-isu keberlanjutan sudah sangat tinggi. Terlebih adanya pandemi COVID-19 semakin meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga keseimbangan alam.
"Ini bukan hanya konsep, bukan lagi teori, ini kesempatan kita untuk meraihnya bersama. Kita harus membangun pariwisata berkelanjutan," kata Angela.
Untuk itu, lanjut Angela, kita perlu memperkuat ekosistem penggerak untuk praktik-praktik berkelanjutan di sektor pariwisata.
"Saya percaya akan ada banyak investasi terhadap sektor ini dan itulah yang telah kami lakukan. Kami juga telah meluncurkan program Carbon Footprint serta berbagai program tentang pengelolaan sampah di destinasi. Dan kami tahu kami harus berbuat lebih banyak dan semoga dengan keterlibatan generasi muda (delegasi Y20), kita bisa berbuat lebih banyak di masa depan," kata Angela.