sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Wamendag: CPO Indonesia Makin Diterima Negara EFTA 

Economics editor Ferdi Rantung
09/05/2021 01:12 WIB
Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga mengapresiasi negara-negara European Free Trade Association (EFTA) yang telah menandatangani perjanjian ekonomi.
MPI
MPI

IDXChannel--Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga mengapresiasi negara-negara European Free Trade Association (EFTA) yang telah menandatangani perjanjian ekonomi Indonesia-EFTA-CEPA. Perjanjian ini menjadi peluang yang sangat positif terkait penerimaan produk minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO) Indonesia. 

Selama ini, CPO diperlakukan berbeda dengan produk minyak nabati laindi Uni Eropa.  Wamendag menilai penerimaan EFTA terhadap produk kelapa sawit Indonesia menunjukkan penolakan tidak dilakukan oleh semua negara Eropa. Dia menyebut, beberapa negara saja di Eropa yang kebetulan memiliki pengaruh di parlemen yang menghambat CPO.

“Lietchtenstein, Swiss, Norwegia dan Islandia menambah deretan negara-negara Eropa yang sebenarnya menerima kelapa sawit kita. Kalau kita bertemu dengan pemerintah maupun parlemen di banyak negara Eropa sebenarnya memang menunjukkan sambutan yang positif," kata Wamendag, Sabtu (8/5/2021). Dengan tren ini, dia optimistis dengan perjuangan menghapus diksriminasi terhadap PO. Dia mendorong negara-negara Uni Eropa harus melihat persoalan sawit dengan obyektif dan proporsional. Kebutuhan minyak nabati semakin besar di seluruh dunia, sehingga tak semua sumber minyak nabati bisa memenuhi kebutuhan dengan efisien seperti sawit.

“Jadi sebenarnya produk kelapa sawit kita itu sudah melewati berbagai standarisasi dan penjaminan mutu produk serta dampaknya dalam berbagai sisi. Banyak sertifikasi yang harus dipenuhi dan itu tidak mudah karena melibatkan berbagai Lembaga yang kompeten.” ucapnya. Dia berharap parlemen dan eksekutif Uni Eropa melihat dengan kerangka yang lebih luas, bukan hanya dalam perspektif persaingan dagang. Dengan begitu, kelapa sawit justru memicu inovasi baru untuk menghasilkan minyak nabati yang makin baik dan murah. (IND)

Advertisement
Advertisement