IDXChannel - Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga memberikan gambaran optimis mengenai masa depan perdagangan Indonesia yang tercermin dari tren surplus perdagangan yang berhasil dipertahankan.
Dia mengatakan, capaian tersebut menjadikan Indonesia diperhitungkan di kancah global.
"Surplus neraca perdagangan terjaga selama 50 bulan berturut-turut sejak Mei 2020. Pada periode Januari-Juli 2024, surplus neraca perdagangan sudah mencapai USD15,92 miliar. Dari sisi daya saing global, peringkat Indonesia dalam Indeks Daya Saing Global 2024 menunjukkan peningkatan yang signifikan," kata Jerry saat mengisi kuliah umum dengan tema "Politik Perdagangan Internasional dan Pembangunan Berkelanjutan" di Universitas Pelita Harapan, Jumat (23/8/2024).
Jerry menyampaikan inflasi Indonesia relatif terkendali dan bahkan lebih rendah dari beberapa negara lainnya, di mana inflasi tahunan Indonesia pada Agustus 2024 sebesar 2,1 persen year on year (yoy).
Kinerja perdagangan Indonesia juga relatif terjaga, meskipun mengalami pelemahan ekspor tapi tetap mencatat surplus neraca perdagangan secara berkelanjutan.
"Di tengah ketidakpastian ekonomi global, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan I-2024 mampu tumbuh 5,05 persen (YoY), lebih tinggi dari negara-negara maju seperti Korea Selatan, Amerika Serikat, Jepang, dan Uni Eropa,” kata Jerry.
Jerry menyoroti beberapa peluang dan tantangan yang dihadapi untuk menjaga momentum tersebut, yang meliputi pergeseran status ekonomi berbagai negara-negara kurang berkembang, pergeseran demografi penduduk dunia, serta gangguan logistik, distribusi, dan rantai pasok.
Kemudian perkembangan geopolitik global, termasuk praktik untuk mengalihkan rantai pasokan ke negara sekutu atau negara yang dianggap teman dalam konsep perdagangan internasional dan praktik memisahkan atau mengurangi ketergantunganpada rantai pasok global.
Selain itu, Jerry juga melihat peluang dan tantangan lainnya seperti peningkatan kontribusi perdagangan digital, kenaikan harga pangan dan energi dalam negeri, serta isu ekonomi hijau dan perdagangan berkelanjutan.
(NIA DEVIYANA)