Jalan dapat langsung digunakan 3-4 jam setelah pemasangan dan rangkaian uji coba terlaksana dengan hasil baik. Proses pemasangan dilakukan dengan nyaman tanpa menutup jalan, yaitu dengan metode pemasangan per lajur sehingga lalu lintas dapat tetap diakses masyarakat selama pemasangan dan uji coba berlangsung.
Menurutnya keberhasilan pemasangan SPRigWP pada jalan di Jawa Tengah dapat menjadi contoh untuk daerah lainnya di Indonesia. “Harapannya dapat memudahkan dan memperlancar arus mudik tahun ini dan tentunya memberikan kenyamanan bagi pengguna jalan,” ungkapnya.
SPRigWP memiliki berbagai keunggulan dibandingkan dengan sistem perkerasan jalan konvensional, antara lain dapat digunakan untuk konstruksi jalan baru dan peningkatan jalan, dapat mengendalikan beban berlebih dan kerusakan jalan, memiliki daya tahan yang lebih lama, pemasangan lebih mudah, cepat, dan tepat, serta jalan dapat segera difungsikan, dapat meminimalisir penutupan jalan dan memiliki biaya perawatan yang mudah.
Produk ini telah mendapatkan Paten dari Dirjen Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum & HAM dengan Nomor IDP000080495 dan Spesifikasi Khusus Interim dari Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR sehingga dapat digunakan pada pembangunan/preservasi jalan di lingkungan Dirjen Bina
Marga.