"Kenapa mereka tidak membayar langsung? Ya karena nggak punya duit. Mereka hanya punya minyak (mentah), jadi kita bantu (mencarikan skema pembayarannya)," tutur Gunadi.
Masuknya WSKT ke proyek infrastruktur Sudan Selatan dilakukan guna mengurangi dominasi China dalam pengerjaan proyek di KAwasan Afrika. Jika proyek ini berjalan dengan baik sesuai rencana, maka ke depan dapat lebih meningkatkan peran dan portofolio WSKT di pasar internasional.
Sejak 2006 WSKT diketahui telah memiliki sejumlah proyek infrastruktur di Timur Tengah, seperti pembangunan jalan di bandara Jeddah, Arab Saudi dan sebagian proyek di Masjidil Haram. Tak hanya itu, tahun ini juga WSKT dijadwalkan untuk segera menggarap proyek jalan di Timor Leste dengan nilai proyek mencapai Rp 500 miliar. (TSA)