IDXChannel - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) khawatir kasus Covid-19 akan meningkat di Timur Tengah dan Afrika Utara selama Ramadan tahun ini.
Kepala WHO Mediterania Timur Ahmed Al Mandhari mengatakan, kasus infeksi virus corona di kawasan tersebut naik 22 persen pekan lalu, sementara jumlah korban meninggal naik 17 persen.
Situasi di kawasan saat ini, mencerminkan tren yang mengkhawatirkan. “Kami sangat khawatir situasi saat ini dapat memburuk selama Ramadan jika orang tidak mengikuti dan mematuhi langkah-langkah sosial,” kata Mandhari, dikutip dari AFP, Kamis (15/4/2021).
Sudah menjadi tradisi selama Ramadan, banyak muslim merayakannya bersama keluarga dan teman saat berbuka puasa.
“Tahun ini, seperti tahun lalu, orang mungkin merasa semangat Ramadan berubah karena pembatasan sosial dan lockdown. Tapi tindakan yang perlu dipertahankan untuk membantu mengatasi pandemi sejalan dengan prinsip dasar Islam, jaga kesehatan fisik Anda dan jangan menularkan ke orang lain," papar dia.
Dia menambahkan, semua negara di kawasan telah mendapatkan vaksin, namun dua negara masih bermasalah dalam mendapatkan akses yakni Yaman dan Suriah.
“Meskipun kemajuan telah dicapai dengan memulai vaksinasi di seluruh dunia, masih ada ketidakseimbangan mengejutkan dalam distribusi vaksin,” tuturnya.
Di Yaman, dari sekitar 14 juta dosis yang dijanjikan melalui program Covax, hanya 360.000 yang telah dikirimkan.
Kepala regional kesiapsiagaan WHO Dalia Samhouri mengatakan, negara-negara perlu meninjau risiko untuk mencegah penyebaran infeksi.
Dia menyarankan langkah pencegahan di masjid selama Ramadan, seperti menjaga jarak fisik, memperbaiki ventilasi, dan melakukan desinfeksi rutin.
"Orang yang sakit disarankan tetap di rumah, serta orang tua dan penderita penyakit kronis," ungkap Samhouri.
(SANDY)