Dalam hal ini, jelas Bareyn, ada alasan mengapa para pedagang Pasar Tanah Abang merasa dirugikan dengan kehadiran platform belanja online seperti TikTok Shop, Shopee, maupun Lazada.
Mulai dari karena adanya keterlambatan mengantisipasi perubahan, keengganan menerima perubahan, dan tidak memiliki rencana bisnis, dan analisa apa yang akan terjadi di masa depan.
“Nah, kelihatannya teman-teman pedagang offline, khususnya yang 'berteriak' untuk menutup toko online/ecommerce ini mengalami tiga hal,” ungkapnya.
(YNA)