“Rafa adalah inspirasi bagi jutaan orang. Dia bukan hanya seorang juara di lapangan, tetapi juga simbol kerja keras dan kerendahan hati,” ujar Federer dalam pesannya.
Nadal, yang memulai karier profesionalnya pada 2001, dikenal karena gaya bermainnya yang penuh energi, kekuatan mental luar biasa, dan etos kerja yang tak kenal lelah. Namun, cedera yang terus menghantuinya dalam beberapa tahun terakhir, termasuk operasi pinggul pada 2023, membuatnya harus menerima kenyataan bahwa tubuhnya tak lagi mampu bersaing di level tertinggi.
“Saya selalu memberikan segalanya di setiap pertandingan, tetapi tubuh saya kini berbicara lain. Saya merasa sangat beruntung bisa menjalani karier yang jauh lebih panjang daripada yang pernah saya impikan,” ujar Nadal dalam pidato perpisahannya.
Bagi Nadal, tenis bukan sekadar olahraga, melainkan cinta seumur hidup. Setiap pukulan, setiap teriakan “Vamos!”, di setiap aksinya di lapangan menjadi kebiasaan yang tak pernah lupa ia lakukan. Dalam pertandingan terakhirnya, meskipun fisiknya tak lagi seperti dulu, semangat juangnya tetap menyala.
Petenis Spanyol ini meninggalkan dunia tenis sebagai salah satu pemain terbesar sepanjang masa. Dengan 92 gelar ATP, termasuk 22 Grand Slam, ia telah mengukir namanya dalam sejarah olahraga. Namun, lebih dari sekadar trofi, ia akan dikenang sebagai simbol kerja keras, kerendahan hati, dan semangat juang tanpa henti.
(Dian Kusumo Hapsari)