sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

7 Tradisi Unik 17 Agustusan di Daerah-Daerah, Ini Maknanya Bagi Masyarakat Setempat

Ecotainment editor Kurnia Nadya
17/08/2025 10:48 WIB
Masyarakat di daerah memiliki tradisi tersendiri untuk merayakan hari kemerdekaan Indonesia tiap tahun pada 17 Agustus.
7 Tradisi Unik 17 Agustusan di Daerah-Daerah, Ini Maknanya Bagi Masyarakat Setempat. (Foto: Istimewa)
7 Tradisi Unik 17 Agustusan di Daerah-Daerah, Ini Maknanya Bagi Masyarakat Setempat. (Foto: Istimewa)

3. Obor Estafet, Semarang 

Sementara di Semarang ada tradisi obor estafet. Tradisi ini sudah cukup lama dilakukan turun temurun di Kelurahan Papandayan, kurang lebih sudah 30 tahun. Masyarakat akan melakukan lari estafet dengan membawa obor. 

Dengan lomba ini masyarakat diharapkan dapat mencontoh semangat para pahlawan perjuangan kemerdekaan, sekaligus melambangkan masyarakat kini yang melanjutkan perjuangan mereka. 

4. Pacu Kude, Aceh 

Masyarakat Aceh memiliki tradisi pacu kude, yakni permainan rakyat yang sudah dimainkan sejak masa penjajahan Belanda, biasanya dimainkan setelah panen. Namun setelah Indonesia merdeka, permainan ini diambil alih oleh pemerintah setempat. 

Pemerintah dan masyarakat Aceh menganggap Pacu Kude adalah simbol perjuangan rakyat Aceh untuk merdeka dari Belanda, oleh sebab itu tradisi ini dilakukan dalam perayaan kemerdekaan Indonesia. 

Kuda yang masuk dalam pacuan ini didatangkan dari enam daerah. Yakni Aceh Tengah yang menjadi tuan murah, lalu Bener Meriah, Gayo Lues, Aceh Tenggara, Aceh Besar, dan Sumatera Barat. Menariknya, para joki menunggangi kuda tanpa pelana. 

5. Sampan Layar, Batam

Lomba sampan layar sudah berlangsung sejak 1965 dan kini menjadi salah satu atraksi yang dinanti-nanti warga setempat. Perahu-perahu layar tradisional dengan layar berwarna cerah akan beradu cepat di lautan. 

Biasanya lomba ini disaksikan oleh masyarakat setempat, tetapi wisatawan domestik dan mancanegara pun biasanya ikut memadati tepian pantai, bahkan turut menonton langsung dari atas perahu untuk meramaikan suasana. 

6. Dayung Perahu Naga, Banjarmasin 

Masyarakat Banjarmasin memiliki tradisi lomba dayung perahu naga. Lomba ini sudah dilakukan sejak 1924. Dayung perahu naga tidak hanya menjadi hiburan setiap perayaan kemerdekaan, lomba ini juga menjadi ajang untuk mencari bibit pendayung andal. 

Lomba ini dilakukan di Sungai Martapura, awalnya hanya diperuntukkan bagi masyarakat setempat, tetapi karena lomba ini makin terkenal, pesertanya pun makin beragam. Provinsi tetangga biasanya juga mengikuti lomba ini. 

7. Telok Abang, Palembang 

Telok abang adalah mainan gabus berbentuk kapal laut, pesawat terbang, atau kereta. Mainan ini adalah bagian dari tradisi perayaan HUT RI tiap tahun di Palembang. Telok abang dilengkapi dengan telur rebus. 

Telur tersebut dicat berwarna merah, kemudian ditancapkan di tengah kapal gabus. Telok abang menjadi simbol kreativitas dan rasa cinta masyarakat Palembang atas kemerdekaan Indonesia. 

Itulah 7 tradisi unik 17 Agustusan di daerah-daerah berikut maknanya. 


(Nadya Kurnia)

Halaman : 1 2 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement