sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

7 Tradisi Unik 17 Agustusan di Daerah-Daerah, Ini Maknanya Bagi Masyarakat Setempat

Ecotainment editor Kurnia Nadya
17/08/2025 10:48 WIB
Masyarakat di daerah memiliki tradisi tersendiri untuk merayakan hari kemerdekaan Indonesia tiap tahun pada 17 Agustus.
7 Tradisi Unik 17 Agustusan di Daerah-Daerah, Ini Maknanya Bagi Masyarakat Setempat. (Foto: Istimewa)
7 Tradisi Unik 17 Agustusan di Daerah-Daerah, Ini Maknanya Bagi Masyarakat Setempat. (Foto: Istimewa)

IDXChannel—Ada banyak tradisi unik 17 Agustus yang diselenggarakan di berbagai daerah di Indonesia. Masyarakat di daerah memiliki tradisi tersendiri untuk merayakan hari kemerdekaan Indonesia tiap tahun pada 17 Agustus. 

Umumnya, tradisi ini dilaksanakan tiap tahun untuk memeriahkan suasana perayaan hari kemerdekaan, sebagai bentuk rasa syukur, juga untuk mempererat tali persaudaraan antar masyarakat setempat. Cara pelaksanaannya bermacam-macam dan unik. 

Merangkum beragam sumber, berikut ini adalah tradisi unik 17 Agustusan di daerah-daerah berikut tata cara pelaksanaannya. 

7 Tradisi Unik 17 Agustusan di Daerah-Daerah

1. Pawai Jampana, Bandung 

Masyarakat Bandung melakukan tradisi bernama Pawai Jampana untuk merayakan kemerdekaan Indonesia. Dalam bahasa Sunda, jampana adalah tandu. Pawai ini menampilkan arak-arakan tandu hasil bumi, kuliner khas setempat, dan kerajinan warga. 

Kemudian tandu ini diusung oleh beberapa orang dan diarak keliling dengan rute tertentu. Tidak hanya jadi hiburan, pawai ini juga menjadi wujud rasa syukur atas berkah kemerdekaan dan hasil bumi yang melimbah.

Makanan yang dibawa tandu itu nantinya akan disantap bersama-sama. 

2. Tirakatan, Jawa 

Masyarakat Jawa merayakan kemerdekaan dengan melakukan tirakatan, tradisi ini biasa dilakukan oleh masyarakat di wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta. Dalam bahasa Arab, tirakat sebenarnya berarti meninggalkan urusan duniawi. 

Masyarakat akan menggelar tirakat pada malam hari 16 Agustus, mereka berkumpul di balai desa atau di rumah-rumah warga untuk menggelar doa bersama, mendengar sambutan tokoh setempat, lalu menyantap hidangan yang disiapkan secara gotong royong. 

Tirakatan bertujuan untuk mengenang jasa pahlawan, juga sebagai ungkapan rasa syukur atas kemerdekaan Indonesia.  

3. Obor Estafet, Semarang 

Sementara di Semarang ada tradisi obor estafet. Tradisi ini sudah cukup lama dilakukan turun temurun di Kelurahan Papandayan, kurang lebih sudah 30 tahun. Masyarakat akan melakukan lari estafet dengan membawa obor. 

Dengan lomba ini masyarakat diharapkan dapat mencontoh semangat para pahlawan perjuangan kemerdekaan, sekaligus melambangkan masyarakat kini yang melanjutkan perjuangan mereka. 

4. Pacu Kude, Aceh 

Masyarakat Aceh memiliki tradisi pacu kude, yakni permainan rakyat yang sudah dimainkan sejak masa penjajahan Belanda, biasanya dimainkan setelah panen. Namun setelah Indonesia merdeka, permainan ini diambil alih oleh pemerintah setempat. 

Pemerintah dan masyarakat Aceh menganggap Pacu Kude adalah simbol perjuangan rakyat Aceh untuk merdeka dari Belanda, oleh sebab itu tradisi ini dilakukan dalam perayaan kemerdekaan Indonesia. 

Kuda yang masuk dalam pacuan ini didatangkan dari enam daerah. Yakni Aceh Tengah yang menjadi tuan murah, lalu Bener Meriah, Gayo Lues, Aceh Tenggara, Aceh Besar, dan Sumatera Barat. Menariknya, para joki menunggangi kuda tanpa pelana. 

5. Sampan Layar, Batam

Lomba sampan layar sudah berlangsung sejak 1965 dan kini menjadi salah satu atraksi yang dinanti-nanti warga setempat. Perahu-perahu layar tradisional dengan layar berwarna cerah akan beradu cepat di lautan. 

Biasanya lomba ini disaksikan oleh masyarakat setempat, tetapi wisatawan domestik dan mancanegara pun biasanya ikut memadati tepian pantai, bahkan turut menonton langsung dari atas perahu untuk meramaikan suasana. 

6. Dayung Perahu Naga, Banjarmasin 

Masyarakat Banjarmasin memiliki tradisi lomba dayung perahu naga. Lomba ini sudah dilakukan sejak 1924. Dayung perahu naga tidak hanya menjadi hiburan setiap perayaan kemerdekaan, lomba ini juga menjadi ajang untuk mencari bibit pendayung andal. 

Lomba ini dilakukan di Sungai Martapura, awalnya hanya diperuntukkan bagi masyarakat setempat, tetapi karena lomba ini makin terkenal, pesertanya pun makin beragam. Provinsi tetangga biasanya juga mengikuti lomba ini. 

7. Telok Abang, Palembang 

Telok abang adalah mainan gabus berbentuk kapal laut, pesawat terbang, atau kereta. Mainan ini adalah bagian dari tradisi perayaan HUT RI tiap tahun di Palembang. Telok abang dilengkapi dengan telur rebus. 

Telur tersebut dicat berwarna merah, kemudian ditancapkan di tengah kapal gabus. Telok abang menjadi simbol kreativitas dan rasa cinta masyarakat Palembang atas kemerdekaan Indonesia. 

Itulah 7 tradisi unik 17 Agustusan di daerah-daerah berikut maknanya. 


(Nadya Kurnia)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement