IDXChannel - Co-CEO MNC Group dan CEO iNews Media Group, Angela Tanoesoedibjo, menekankan masa depan bisnis media tidak cukup mengandalkan keberadaan di layar televisi. Di tengah gelombang disrupsi teknologi dan perubahan perilaku audiens global, keberlanjutan media harus ditopang oleh dua hal utama yaitu transformasi dan unlocking new value.
Angela mengakui bahwa industri media di Indonesia masih sangat bergantung pada iklan. Namun, ada pergeseran belanja iklan dari media tradisional ke digital.
Oleh karena itu, dia mendorong Inews Media Group melaksanakan transformasi melalui diversifikasi format konten dan kolaborasi dengan platform global maupun lokal untuk menjangkau demografi yang lebih luas.
Selain itu, iNews Media Group telah menjalani restrukturisasi dimulai membagi fokus sumber daya antara broadcast dan digital, serta proses bisnis, hingga kualitas dan komposisi talenta.
Baginya, keberlanjutan bukan hanya soal finansial, tapi juga soal kapasitas media untuk tetap bermanfaat dan relevan bagi seluruh pemangku kepentingan mulai dari brand dan pengiklan, hingga masyarakat luas.
Selain aspek bisnis, Inews Media Group aktif mengembangkan literasi media melalui kerja sama dengan kampus-kampus, mendorong generasi muda menjadi konten kreator yang bertanggung jawab, serta menjalin kemitraan dengan media komunitas (homeless media) untuk meningkatkan kredibilitas dan daya jangkau mereka.
"Kami ingin membangun ekosistem media yang sehat dan inklusif. Semua pihak harus dirangkul agar industri ini tumbuh berkelanjutan dan bermanfaat bagi masyarakat," tuturnya dalam acara RE:START - Home of Indonesia’s Next Global Entrepreneurs di Jakarta, Sabtu (26/7/2025).
Angela menilai bahwa media memainkan peran penting dalam membentuk pola pikir masyarakat. Karena itu, media harus menjalankan tanggung jawab sosial, tidak hanya sekedar menyajikan informasi tetapi juga membentuk nilai dan karakter bangsa.
"Apa yang kita lihat, baca, dan konsumsi setiap hari itu membentuk siapa diri kita. Maka dari itu media punya tanggung jawab sosial yang besar," katanya.
(Febrina Ratna Iskana)