Mahakarya abad ke-13 ini awalnya akan diberikan kepada miliarder Chili Álvaro Saieh Bendeck, seorang ekonom, dan istrinya Ana Guzmán Ahnfelt, seorang arsitek. Namun, tidak dapat diberikan karena pemerintah Prancis menyatakan bahwa karya seni tersebut adalah harta nasional, dan menolak memberikan lisensi ekspor untuk lukisan tersebut.
Pemerintah kemudian memberikan waktu 30 bulan kepada Museum Louvre untuk mengumpulkan dana yang diperlukan untuk akuisisi tersebut.
Baru-baru ini, museum dan pemilik lukisan mencapai kesepakatan, mengamankan tempat karya seni tersebut dalam koleksi Louvre. Direktur Museum mengungkapkan kegembiraannya tentang kesepakatan tersebut dan menyatakan kegembiraan yang luar biasa untuk memperoleh lukisan tersebut.
Meskipun jumlah yang dibayarkan museum untuk lukisan tersebut tidak diketahui, para miliarder Chili tersebut siap membayar sekitar USD26 juta untuk lukisan tersebut.
Christ Mocked karya Cimabue merupakan tonggak penting dalam sejarah seni, yang menandai transisi yang menarik dari ikon ke lukisan. Kabarnya, lukisan tersebut akan dipamerkan pada 2025 selama pameran musim semi, bersama dengan Maestà, yang merupakan lukisan lain karya Cimabue yang juga termasuk dalam koleksi Louvre dan saat ini sedang direstorasi.