"Pameran ini salah satu sarana untuk membantu pemasaran produk-produk binaan Dekranasda dan memberikan ruang bagi industri kerajinan Nusantara untuk terus berupaya memunculkan kreativitas dan inovasi dalam rangka meningkatkan kinerja usahanya serta menampilkan produk unggulannya,” katanya.
Di era yang dipenuhi teknologi canggih dan kemajuan ekonomi, lanjut Sri Suparni Bahlil, Indonesia menemukan daya tarik dan keunggulannya dalam sebuah aset tak ternilai yaitu produk kriya.
Karena itu, Dekranas mengangkat kriya unggul sebagai salah satu pilar utama dalam perjalanan menuju kemajuan bangsa Indonesia. Kriya unggul merupakan kerajinan tangan dan seni tradisional Indonesia.
Aset itu menjadi semakin penting dalam mengembangkan identitas nasional dan berperan besar dalam mendukung ekonomi kreatif di Tanah Air.
Para perajin lokal sangat terampil menggabungkan tradisi dan inovasi untuk menciptakan produk yang memikat pasar global. Dengan sentuhan kreatif mereka, produk kriya seperti batik, wastra, anyaman, gerabah, ukiran telah menarik perhatian konsumen di seluruh dunia.
Hal tersebut adalah langkah awal dalam perjalanan panjang menuju Indonesia yang lebih maju.
“Pemerintah, perajin, akademisi, komunitas, media dan seluruh lapisan masyarakat pecinta kriya harus terus bekerja bersama-sama untuk mengembangkan kriya unggul sebagai sumber daya ekonomi dan budaya yang tak ternilai,” ungkap Reni Yanita, Sekretaris Jenderal Dekranas sekaligus Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka Kementerian Perindustrian.
Ini juga adalah peluang bagi investasi yang dapat mendukung para perajin dan pelaku industri kriya untuk berkembang dan bersaing secara global. Adapun pameran bergengsi ini digelar pada 13 hingga 17 September mendatang.
(FRI)