"Tentu saja ini adalah situasi yang berkembang dan kami akan terus memantaunya. Kami dipandu oleh sanksi internasional dan ada beberapa perusahaan yang diidentifikasi dalam daftar sanksi dan mereka akan dilarang berpartisipasi" ujar Chief Executive GSMA, John Hoffman.
Sayangnya Hoffman tidak membeberkan daftar nama perusahaan yng mendapat sanksi. Namun diketahui, perusahaan yang memiliki hubungan dengan Rusia, seperti operator VimpelCom, masih mendapat ruang untuk ikut serta.
GSMA sendiri telah mengutuk keras invasi yang dilakukan oleh Rusia terhadap Ukraina. Meski begitu, GSMA tetap melanjutkan gelaran MWC 2022 sesuai jadwal. Gelaran akan dihadiri 40.000-60.000 orang. Ini akan menjadi ajang offline terbesar sejak pandemi. (FHM)