Dalam kesempatan yang sama, Baim juga mengaku tak bermaksud mencari peruntungan pribadi di acara tersebut. Ia hanya ingin mewadahi hastrat tampil anak muda di Dukuh Atas yang memiliki bakat modeling.
"Saya bilang kerucutin lagi, kita meeting udah lama, saya enggak usah sebutin jurinya siapa, oh iya kerucutin lagi, 'oh iya ya, unik ya, ada ya daya kreatifnya tinggi," jelas Baim Wong.
"Semua bisa juara, semua bisa fashion, dan yang juara bukan uang yang dikasih, walaupun bentuknya uang, tapi bajunya yang kita beli. Bajunya kita hargain Rp100 juta, Rp20 juta, Rp25 juta, gitu," lanjutnya.
Meski ditentang, Baim mengaku rencananya juga mendapat dukungan dari beberapa pihak. Ia pun menyayangkan kurangnya komunikasi yang terjalin sehingga belum menemukan solusi terbaik untuk acara tersebut.
"Kita jadiin acara ini buat kalian, akhirnya mereka terasa sendiri dan banyak kok yang udah mau gabung ya istilahnya saya cerita, cuma sayang sekali sih saya. Sayang banget kurang komunikasi, kurang mempertanyakan kenapa. Tapi ya sudah sebesar itu sudah saya blg tidak ada yang perlu dipertahankan lagi," pungkasnya.