sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Kalah Tanding Dapat Rp100 Juta, Dewa Kipas Mau Bikin Warung Kopi Catur

Ecotainment editor Rista Rama Dhany
23/03/2021 17:02 WIB
Walau menelan kekalahan telak dari Grand Master (GM) Irene Kharisma Sukandar, Dewa Kipas alias Dadang Subur tetap membawa pulang uang tunai Rp100 juta.
Kalah Tanding Dapat Rp100 Juta, Dewa Kipas Mau Bikin Warung Kopi Catur (FOTO: MNC Media)
Kalah Tanding Dapat Rp100 Juta, Dewa Kipas Mau Bikin Warung Kopi Catur (FOTO: MNC Media)

IDXChannel - Walau menelan kekalahan telak dari Grand Master (GM) Irene Kharisma Sukandar, Dewa Kipas alias Dadang Subur tetap membawa pulang uang tunai Rp100 juta. Uang tersebut nantinya akan digunakan Dadang untuk membangun warung kopi catur.

“InsyaAllah saya mau buka warung. Warung kopi, tapi disampingnya ada catur-catur. Biar orang minat gitu. Seperti saya waktu di Singkawang buka warung kopi, ada 20 meja sebagian untuk yang hobi catur sebagian lagi untuk umum. Jadi catur hidup dan muncul bakat-bakat muda,” kata Dadang, ketika ditanya hadiah lomba catur akan digunakan untuk apa di wawancara dalam program iNews Room, Selasa (23/3/2021).

Seperti diketahui, Dewa Kipas mendadak viral di media sosial akibat buntut kemenangannya melawan GothamChess dalam pertandingan online di Chess.com.

Pasca kemenangannya tersebut, akun Dewa Kipas di Chess.com diblokir secara resmi oleh pengelola Chess.com karena ada indikasi kecurangan. 

Masalah ini viral di media sosial hingga akhirnya Dadang Subur di wawancara dalam Podcast Deddy Corbuzier. Masalah makin memanas karena Grand Master Irene menuding bahkan Dewa Kipas berdasarkan data melakukan kecurangan.

Saling sindir, akihirnya keduanya melakukan pertandingan secara langsung dan disiarkan di Channel Podcast Deddy Corbuzier. Pemenang pertandingan catur tersebut akan mendapatkan uang Rp200 juta sedangkan yang kalah berhak membawa pulang Rp100 juta. Dan, dalam pertandingan catur tersebut, Grand Master Irene menang telak atas Dadang Sukandar.

“Awalnya mau main partai sekitar satu kali satu jam setengah, saya kalau itu bisa mengimbangi, tapi ini main 10 menit, itu saya lambat gitu, kemungkinan bisa berat lah gitu, tapi saya itu sama aja imbang-imbang saja. Cuma ada langkah-langkah blunder. Dan Mba Irene itu mainnya sangat solid, bangunannya kokoh, kalau dengan 10 menit saya akan kesulitan tapi kalau agak panjang  agak bisa. Dan Mba Irene layak juga sebagai GM catur,” jelas Dadang mengomentari kekalahannya.

Dibalik heboh tudingan curang, hingga berujung duel dirinya dengan Grand Master Catur, Dadang mengaku ada sisi positif yang dapat diambil.

“Kalau positifnya, yang tadinya orang tidak senang catur, jadi pada senang, jadi penasaran. Toko olah raga yang tadinya seminggu satu pun susah (jual papan catur), sekarang sehari bisa lima,bahkan mesin-mesin papan catur pesanan dua minggu lebih ada,” tutup Dadang. (RAMA)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement