sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Kisah Presiden Termiskin di Dunia Jose Mujica, Sumbangkan 90 Persen Gajinya untuk Warga

Ecotainment editor Rizki Setyo Nugroho
09/12/2022 19:43 WIB
Jose Mujica, dikenal sebagai Presiden termiskin di dunia yang memiliki kehidupan sangat sederhana. 
Kisah Presiden Termiskin di Dunia Jose Mujica, Sumbangkan 90 Persen Gajinya untuk Warga (Foto: MNC Media)
Kisah Presiden Termiskin di Dunia Jose Mujica, Sumbangkan 90 Persen Gajinya untuk Warga (Foto: MNC Media)

IDXChannel – Jose Mujica, dikenal sebagai Presiden termiskin di dunia yang memiliki kehidupan sangat sederhana. 

Jose Mujica menjabat sebagai Presiden Uruguay sejak Maret 2010 hingga Maret 2015. Ia dikenal sebagai mantan Presiden yang menolak untuk tinggal di Istana Negara/Kepresidenan dan hidup di sebuah rumah peternakan bersama sang istri. 

Presiden Termiskin di Dunia

Kehidupan Mujica memang menjadi sorotan semua orang. Bahkan hingga saat ini, julukan Presiden termiskin di dunia masih melekat padanya. 

Pria dengan nama lengkap Jose Alberto Mujica Cordano ini telah menyumbangkan 90% gajinya sebagai Presiden untuk ditujukan kepada warganya yang kurang mampu. Dilansir dari New York Times, pendapatan Mujica saat menjabat sebagai Presiden sebesar USD12 ribu, atau sekitar Rp187 juta (kurs Rp15,586.9).

Namun, dari gajinya tersebut, Ia hanya mengambil USD800 atau sekitar Rp12,4 juta saja. Ia bahkan sempat melaporkan harta kekayaannya pada 2010 saat menjabat sebagai Presiden dengan total hanya USD1.800 atau sekitar Rp28 juta, yang sebenarnya hanya berasal dari mobil Volkswagen Beetle tua miliknya. 

Mujica menolak untuk tinggal di Istana Kepresidenan. Ia tinggal di sebuah rumah reyot yang berada di pinggiran Ibu Kota Montevideo. Walaupun tidak memiliki anak, Mujica memiliki seekor anjing bernama Manuela yang menemaninya di tiap kesempatan. 

Sebelum menjadi Presiden, Mujica sempat menjadi seorang pasukan gerilya Uruguay Tupamaros yang merupakan sebuah kelompok bersenjata yang terinspirasi dari pergerakan revolusi di Kuba. 

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement