Kini situasi serupa juga melatarbelakangi pertandingan pembuka Grup H, yang mempertemukan tim penuh talenta Uruguay, melawan skuat potensial dari Asia Timur, Korea Selatan.
Melihat catatan pertemuan kedua tim, La Celeste unggul dengan dua kali kemenangan dari lima pertemuan. Selanjutnya, laga berakhir remis sebanyak dua kali, dan hanya sekali saja Korea Selatan tampil sebagai juara.
Masalahnya, kemenangan Korea Selatan tersebut terjadi pada pertemuan terakhir kedua tim, tepatnya pada 2018 lalu. Artinya, dalam catatan sejarah terakhir, tongkat kampiun justru berada di tangan TaeguK Warriors.
Pun, bila menilik nilai pasar kedua tim, Uruguay memang unggul dengan total nilai pasar keseluruhan pemain mencapai Rp7,81 triliun. Sedangkan Korsel hanya berksiar sepertiganya saja, yaitu sebesar Rp2,86 triliun.
Namun, dengan nilai yang tidak terpautv terlalu jauh, Korea Selatan diyakini bakal dapat berbuat lebih. Apalagi, dengan kejutan yang telah sukses ditorehkan oleh Arab Saudi dan Jepang, diyakini bakal memompa semangat Korsel untuk bertanding lebih spartan, demi mampu menyajikan kejutan ketiga dari para wakil Benua Asia.