sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Menilik Bisnis Pemain Asing di Klub Bola Indonesia, Apa yang Memengaruhi Harga?

Ecotainment editor Bhima Setiyadi
30/09/2021 11:36 WIB
Direktur Gloase Detigapro Libero/ FIFA Player Agency Sport Management, Danny Tarus mengatakan, bisnis pemain asing di sepak bola Indonesia terus meningkat.
Ilustrasi sepak bola. (Foto: MNC Media)
Ilustrasi sepak bola. (Foto: MNC Media)

"Artinya meski pemain memiliki karir di klub ternama Eropa sekalipun tidak akan memiliki nilai bisnis jika bermain buruk," jelasnya.

Industri pemain asing dari klub ternama di Indonesia, lanjut Danny, masih sebagai industri kecil dan justru merusak harga pasar. Seperti Michael Esien.
Pemain kelahiran Ghana 3 Desember 1982 itu sempat menjadi bagian Persib Bandung musim 2017. Kedatangan eks pemain Real Madrid dan Chelsea itu memang mengejutkan publik, terutama Bobotoh. Suporter Persib tidak menyangka tim kesayangannya merekrut Essien yang merupakan pemain kelas dunia.

Kabarnya, manajemen Persib rela menggelontorkan dana sekitar Rp8,5 miliar-Rp10 miliar untuk menggaji Essien selama satu musim.Bahkan, fasilitas mewah diberikan manajemen kepada Essien. Mulai dari kendaraan mewah, tempat tinggal, hingga staf keamanan pribadi.

Namun, Kapten Timnas Ghana ini hanya bertahan semusim bersama Persib. Penyebabnya, Essien tidak masuk dalam skema pelatih Mario Gomez untuk kompetisi Liga 1 2018.
"kalau pemain bagus, tim bagus, kita jualnya gampang ke sponsor. pemain bagus dari klub ternama lebih ke endorse, pribadi, gak pernah ke tim. Jadi bisnis agen pemain asing di sepakbola Indonesia tidak dipengaruhi karir pemain yang pernah membela klub elite dunia," jelasnya.

Lantas, bagaimana proses transfernya?
Proses transfer pemain biasanya melibatkan agen pemain. FIFA sudah mengatur hal ini dalam dokumen Regulations on Working with Intermediaries.

Halaman : 1 2 3 4
Advertisement
Advertisement