sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Netflix Raih 260 Juta Pelanggan di 2023

Ecotainment editor Kunthi Fahmar Sandy
28/01/2024 17:40 WIB
Adapun penghasilan Netflix mencapai USD 8.71 miliar atau sekitar Rp136 triliun
Netflix Raih 260 Juta Pelanggan di 2023 (FOTO:MNC Media)
Netflix Raih 260 Juta Pelanggan di 2023 (FOTO:MNC Media)

IDXChannel - Netflix adalah layanan aplikasi yang memiliki sekitar 13 juta pelanggan dalam 3 bulan (Oktober-Desember), sehingga di akhir 2023 pengguna global mencapai 260,3 juta.

Dilansir laman deadline Rabu (24/1/2024), seorang analisis wall street memperkirakan Netflix akan bertambah penggunanya antara 8 juta sampai 9 juta.

Adapun penghasilan Netflix mencapai USD 8.71 miliar atau sekitar Rp136 triliun. Pada November 2023 lalu, Netflix mengatakan tingkat iklan mencapai USD 7 atau sekitar Rp109 ribu per bulan dan telah menghasilkan 15 juta pengguna aktif bulanan.

Angka tersebut meningkat menjadi 23 juta pada Januari 2024 ini. Dalam suratnya kepada pemegang saham, Netflix mengatakan pertumbuhan pendapatannya sebesar 12 persen dari tahun ke tahun.

"Hal ini mencerminkan manfaat dari pembagian berbayar, perubahan harga kami baru-baru ini, dan kekuatan bisnis dasar kami yang didorong oleh kinerja yang kuat," sebut surat tersebut.

Netflix tidak mengelompokkan jumlah dari pelanggan berdasarkan tingkatan namun analisis Paolo Pescatore mengatakan, adanya penurunan jumlah pelanggan disebabkan oleh rencana iklan yang sangat mengganggu.

"Selera masyarakat untuk mendaftar terus meningkat, yang memvalidasi langkah untuk menawarkan tingkat iklan dengan harga lebih rendah,” tulisnya dalam catatan penelitian.

Perusahaan Netflix mengatakan usahanya tumbuh 21 persen pada 2023 dan naik dari 18 persen pada 2022, angka itu telah melewati proyeksi internal sebesar 20 persen.

Netflix kini membuat iri para pendatang baru yang bergerak langsung ke konsumen seperti Disney dan Warner Bros.

Dalam saham perdagangan, kinerja Netflix terlihat baik dalam perdagangannya. Saham tersebut naik 7 persen karena laporan yang positif sehingga menambah kenaikan sebesar 1 persen pada siang hari.

Selanjutnya pada penutupan berakhir di USD 492,19 atau sekitar Rp7,7 juta hanya beberapa sen dari kenaikan tertingginya dalam lebih dari setahun.

Arus kas ini mencapai USD 1,6 miliar atau sekitar Rp25 triliun, naik tajam dari USD 300 juta atau sekitar Rp4 triliun, pada periode tahun sebelumnya.

Adapun dalam setahun penuh sekitar USD 1 miliar atau sekitar Rp15 triliun pengeluaran yang tertunda akibat pemogokan.

Selama empat tahun terakhir, perusahaan tersebut mengatakan bahwa mereka menghasilkan USD 12 miliar atau sekitar Rp188 triliun kas bersih. Angka tersebut diperoleh dari aktivitas operasi dan lebih dari USD 10 miliar atau sekitar Rp 156 triliun alur uang, menutup defisit yang dihasilkan dari tahun 2016-2019 karena mereka berinvestasi besar-besaran untuk membangun program awal dan produksi global.



(Penulis magang sigit sri wibowo)

(SAN)

Advertisement
Advertisement