"Itu ada pembagian tugas, misal gue hari Senin motong ayam, setelah motong bantu di dapur, terus misal Selasa bagian lobby, nah itu bantu ngepel gitu" katanya.
Ketekunan Parto dalam bekerja, membuat posisinya semakin lama semakin naik. Jika mulanya ia adalah karyawan trainning, jabatan Parto pun meningkat jadi tim leader.
"Tim leader itu tinggal ngawasin doang" tambah Parto.
Namun, ketika karir Parto di restoran cepat saji sedang naik, Parto justru memilih untuk mundur. Padahal gajinya saat itu terbilang besar yakni 150 ribu rupiah di tahun 1987 silam.
Rupanya, selain bekerjadi di restoran cepat saji, Parto juga memiliki sambilan bersama grup lawak bernama Domas. Jadwal kerja Parto sering terbentur acara bersama Domas. Grup Domas lantas menyarankan Parto untuk fokus melawak dengan Domas.
"Katanya, lo keluar aja deh dari sana, ngelawak aja. Padahal waktu itu gue udah jadi trainning tim leader" kenang Parto.