Ratih Ika Wijayanti
IDXChannel – Profil Princess Leonor banyak diperbincangkan publik usai Putri Mahkota Kerajaan Spanyol ini dikabarkan mengidolakan Gavi, gelandang Timnas Spanyol.
Rumor ketertarikan Princess Leonor terhadap salah satu pemain FC Barcelona itu pun semakin dikuatkan dengan datangnya sang ayah, Raja Felipe IV ke Qatar untuk menyaksikan langsung pertandingan Piala Dunia 2022.
Dilansir dari Football Espana, ayah Princess Leonor ini menyaksikan pertandingan Timnas Spanyol ketika menggilas Kosta Rika dengan skor 7-0.
Berikut profil Princess Leonor, Putri Mahkota termuda Kerajaan Spanyol yang kerap menyita perhatian.
Profil Princess Leonor
Leonor de Todos los Santos de Borbón y Ortiz atau lebih dikenal dengan nama Leonor Putri Asturias adalah anak pertama Raja Felipe VI dan Ratu Letizia dari Kerajaan Spanyol.
Dilansir dari laman resmi casareal.es, Leonor lahir di Madrid pada 31 Oktober 2005. Sejak 19 Juni 2014, Leonor secara resmi menjadi Pewaris Takhta Kerajaan Spanyol. Hal tersebut sesuai dengan Konstitusi Kerajaan 1978 di mana gadis cantik yang kini berusia 17 tahun itu resmi menjadi Pewaris Takhta sang ayah yang kini menjadi Raja Spanyol.
Leonor mendapat gelar Putri Asturias serta gelar Putri Girona dan Putri Viana. Selain itu, Leonor juga memegang gelar Duchess of Montblanc, Countess of Cervera, dan Lady of Balaguer.
Princess Leonor merupakan anak sulung dan berada di urutan pertama garis suksesi takhta Kerajaan Spanyol. Ia memiliki seorang adik bernama Princess Infanta Sofia yang berada di urutan selanjutnya dalam garis suksesi ini setelah Leonor.
Meski pada masa sebelumnya, suksesi kepemimpinan Kerajaan Spanyol diperuntukkan bagi keturunan laki-laki (male-preference cognatic primogeniture), namun konstitusi tersebut berubah usai Raja Felipe VI naik takhta dan tidak mempunyai keturunan anak laki-laki.
Jika di kemudian hari Princess Leonor berhasil naik takhta, maka ia akan menjadi Ratu Spanyol pertama sejak kurun 1800-an. Adapun Ratu Spanyol terakhir adalah Ratu Isabella II yang berkuasa pada 1833 dan digulingkan pada 1868 dengan adanya Revolusi Agung.
