Terkait pernikahannya, Mako didampingi sang suami hari ini juga menggelar konferensi pers yang dihadiri sekitar 50 orang awak media di sebuah hotel di Tokyo. Awak media yang hadir, telah diberitahu bahwa mereka hanya bisa mengajukan pertanyaan sebelum konferensi pers dimulai alias tidak bisa bertanya secara langsung dan spontan saat acara berlangsung.
Dari keterangan Badan Rumah Tangga Kekaisaran, hal ini merujuk pada kecemasan yang dialami oleh Mako. Mengingat Mako pada awal Oktober ini, didiagnosa menderita Post-traumatic stress disorder (PTSD) pasca berulang kali dikritik oleh publik. Bahkan untuk konferensi pers tersebut, dokter menyarankan Mako dan sang suami memberikan jawaban mereka secara tertulis. (TYO)