"Mewajibkan pelatihan menangani curah hujan yang tinggi, potensi longsor dan juga yang berkegiataN di sungai dan lereng-lereng bukit. Ekstra hati-hati," katanya.
Lebih lanjut, kata Sandiaga, pihaknya telah berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), hingga Tim SAR setempat agar ikut bersiap dan meningkatkan kewaspadaan selama cuaca ekstrem berlangsung.
Selain itu, tim krisis di Kemenparekraf juga sudah dibentuk guna meningkatkan kesiapsiagaan jika terjadi bencana di destinasi wisata.
"Dan juga SOP krisis manajemen kepariwisataan," pungkasnya.
(NDA)