Sementara itu, badan antariksa mengatakan bahwa dampaknya bisa memakan waktu hingga beberapa bulan sebelum efek penuh dari percobaan diketahui.
Misi tersebut tidak bertujuan menghancurkan asteroid yang tidak menimbulkan ancaman bagi Bumi, melainkan untuk mengubah arahnya.
NASA juga mengatakan bahwa ada sekitar 30.000 objek dekat Bumi yang diketahui di tata surya. Sebagian besar berdiameter lebih kecil dari 100 meter, sekitar sepertiganya mendekati ukuran Dimorphos pada 170 meter, atau kira-kira sebesar stadion sepak bola.
“Jika tercapai cukup cepat, mengubah jalur asteroid hanya dengan 1% bisa cukup untuk mencegah tabrakan mematikan jika salah satunya menuju Bumi,”ucap, salah satu perwakilan dari NASA.
Pesawat antariksa penabrak asteroid itu tak banyak dilengkapi peralatan. Pesawat itu hanya membawa sensor untuk navigasi dan satu kamera aperture yang dijuluki DRACO.