sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Selamatkan Lahan Kritis, BBRI Tebar Ribuan Bibit Mangrove di Muaragembong Bekasi

Ecotainment editor Rahmat Fiansyah
29/07/2024 13:45 WIB
Melalui Program BRI Menanam - Grow & Green Penanaman, bantuan bibit mangrove tersebut diharapkan dapat memberi dampak positif bagi lingkungan.
Selamatkan Lahan Kritis, BBRI Tebar Ribuan Bibit Mangrove di Muaragembong Bekasi. (Foto: Ist)
Selamatkan Lahan Kritis, BBRI Tebar Ribuan Bibit Mangrove di Muaragembong Bekasi. (Foto: Ist)

IDXChannel - Sekitar 20 tahun lalu, Muaragembong, Kabupaten Bekasi Jawa Barat dipenuhi dengan tanaman Mangrove. Namun seiring berjalannya waktu, Muaragembong mengalami abrasi. Pohon mangrove yang seharusnya jadi 'sabuk' perlahan longgar dan kehilangan fungsinya. 

Kecamatan Muaragembong memiliki enam desa, di mana dua di antaranya, yaitu Desa Pantai Bahagia dan Desa Pantai Bakti merupakan wilayah di mana lahannya hampir tergerus abrasi. Endang selaku Bendahara Kelompok Tani Sumber Makmur bercerita, lahan di kedua desa tersebut mulai tergerus abrasi sejak 2005 hingga kemudian mulai rusak parah sekitar 2010.

"Permukaan air laut mulai meninggi, green belt dari mangrove di pesisir berkurang yang bikin air laut masuk karena nggak ada penahannya. Dulunya, lahan di desa adalah tambak produktif, bisa tanam udang, bandeng, dan lainnya. Sekarang karena terkena abrasi, permukaan air meninggi, pohon berkurang, maka jadi seperti lautan kecil," ujar Endang dikutip Senin (29/7/2024).

Ekosistem mangrove yang seharusnya kaya dengan fungsi dan manfaatnya, yaitu sebagai green belt atau penghalang dari gempuran pancaran gelombang air laut di Muaragembong pun menjadi rusak. Terdapatnya ancaman kerusakan lingkungan dan berkurangnya jumlah sumber daya alam yang makin melebar, tentu membuat masyarakat di Kampung Solokan Kendal, Desa Pantai Bahagia, Muaragembong khawatir. 

"Datarannya sudah hampir tergerus abrasi. Ada sekitar 2.500 hektare dari dua desa, di Desa Pantai Bahagia dan Desa Pantai Bakti yang tergerus abrasi karena faktor iklim dan tempat tidak dikelola masyarakat secara maksimal," kata Endang.
 
Menurut Endang, tempat tinggalnya sejak lahir itu perlu mendapat perhatian khusus. Kemudian pada tahun 2021-2023, masyarakat Kampung Solokan Kendal mendapat bantuan dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) lewat Program BRI Menanam Grow & Green Penanaman 10 ribu bibit mangrove dan mereka mengambil langkah inisiatif untuk menjaga lingkungan, dengan membentuk Kelompok Tani Sumber Makmur yang beranggotakan 24 orang. 

Halaman : 1 2 3 4
Advertisement
Advertisement