sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Seribu Peserta Meriahkan Pawai Budaya Reog Ponorogo di Jakarta

Ecotainment editor Riana Rizkia
27/08/2023 08:54 WIB
Pawai Reog Ponorogo di Jakarta diikuti 1.000 peserta. Arak-arakan mulai dari Perpustakaan Nasional di Jalan Medan Merdeka Selatan hingga kantor Kemenko PMK.
Seribu Peserta Meriahkan Pawai Budaya Reog Ponorogo di Jakarta. (Foto: Riana Rizkia/MNC Media)
Seribu Peserta Meriahkan Pawai Budaya Reog Ponorogo di Jakarta. (Foto: Riana Rizkia/MNC Media)

IDXChannel - Pawai Reog Ponorogo di Jakarta diikuti oleh 1.000 peserta. Arak-arakan Reog Ponorogo mulai dari Perpustakaan Nasional di Jalan Medan Merdeka Selatan hingga kantor Kemenko PMK. 

Mereka terdiri dari berbagai komunitas, seperti Sedulur Warok Reog Ponogoro, Tim Nasional Kebaya Indonesia, Komunitas Jamu gendong BPOM, hingga Komunitas Perempuan Menari. 

Tidak hanya diikuti oleh komunitas saja, pawai untuk mendorong pengusulan Reog Ponorogo sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) oleh UNESCO itu juga diikuti oleh Kementerian Lembaga seperti Kemenko PMK dan Kemendikbud Ristek, pelajar provinsi DKI Jakarta, hingga masyarakat umum. 

Berdasarkan pantauan MNC Portal Indonesia di lapangan, hingga pukul 08.00 WIB, arak-arakan belum bergerak dari Perpusnas sebagai titik awal pawai. 

Tampak para peserta sudah berbaris rapi di depan gedung Perpusnas, dengan menggunakan kebaya, busana dan atribut Indonesia berwarna merah putih. 

Sebagai informasi, pawai ini diinisiasi Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK). Pawai Budaya Reog Ponorogo beserta seni budaya lainnya tersebut sekaligus diadakan dalam rangka menyemarakkan HUT ke-78 RI.

Hal itu merupakan bentuk aksi nyata Gerakan Nasional Revolusi Mental yang merupakan program pemerintah yang koordinasinya dilaksanakan oleh Kemenko PMK.

Pawai akan dimeriahkan oleh kurang lebih 1.000 peserta dengan berbagai penampilan kesenian, baik yang sudah merupakan Warisan Budaya Tak Benda UNESCO (Tari Bali, Pencak Silat, Tari Saman, dan Angklung).

Selain itu juga menghadirkan Gerakan Minum Jamu Bersama yang mana Jamu segera akan ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda, serta penampilan para perempuan berkebaya, dan musik dangdut yang juga akan diusulkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda.

(FRI)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement