-
Chandra Asri
Pada 2007, Barito Pacific melakukan akuisisi sebanyak 70% saham perusahaan petrokimia Chandra Asri. Chandra Asri adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri petrokimia. Kemudian, pada tahun 2011, Barito Pacific juga melakukan merger dengan Tri Polyta Indonesia, sebuah perusahaan petrokimia yang sudah terintegrasi di Indonesia.
Melalui akuisisi dan merger tersebut, Barito Pacific memperluas kehadirannya di sektor petrokimia dan memperkuat posisinya sebagai salah satu pemain utama dalam industri tersebut. Langkah ini juga memungkinkan perusahaan untuk memanfaatkan sinergi antara berbagai unit bisnis dan sumber daya yang dimiliki oleh Chandra Asri dan Tri Polyta Indonesia, sehingga meningkatkan daya saing dan kemampuan produksi perusahaan.
-
Star Energy
Setelah mencapai kesuksesan dengan bisnis petrokimia di dalam negeri, Prajogo Pangestu mengambil langkah untuk memperluas bisnisnya dengan melakukan pembelian sejumlah saham. Prajogo berhasil memperoleh 33,33% saham perusahaan Star Energy dari BCPG Thailand dengan nilai sebesar USD440 juta atau setara dengan Rp6,54 triliun. Sejak tahun 2009, perusahaan tersebut telah menjadi incaran Prajogo.
Melalui transaksi ini, Prajogo Pangestu berhasil melakukan akuisisi dan meningkatkan kepemilikan saham Star Energy menjadi 66,66% dari total saham yang beredar. Hal ini menunjukkan komitmen dan kepercayaan Prajogo terhadap potensi bisnis dan pertumbuhan Star Energy.
Itulah beberapa sumber kekayaan Prajogo Pangestu yang jadi orang terkaya ketujuh versi Forbes 2022.