sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Hadiri Outlook Perekonomian 2023, Presiden Jokowi Sampaikan Upaya Pemerintah Perbaiki Ekonomi Makro

Foto editor Kontributor MPI
22/12/2022 09:56 WIB
Dalam sambutannya, Presiden menyampaikan secara umum ekonomi makro Indonesia jauh lebih baik dibandingkan dengan beberapa tahun lalu.
Presiden Joko Widodo menghadiri acara Outlook Perekonomian Indonesia Tahun 2023 yang digelar di Hotel The Ritz Carlton, Jakarta, Rabu (21/12/2022).
Presiden Joko Widodo menghadiri acara Outlook Perekonomian Indonesia Tahun 2023 yang digelar di Hotel The Ritz Carlton, Jakarta, Rabu (21/12/2022).
Presiden Joko Widodo menghadiri acara Outlook Perekonomian Indonesia Tahun 2023 yang digelar di Hotel The Ritz Carlton, Jakarta, Rabu (21/12/2022). Presiden Joko Widodo menghadiri acara Outlook Perekonomian Indonesia Tahun 2023 yang digelar di Hotel The Ritz Carlton, Jakarta, Rabu (21/12/2022). Presiden Joko Widodo menghadiri acara Outlook Perekonomian Indonesia Tahun 2023 yang digelar di Hotel The Ritz Carlton, Jakarta, Rabu (21/12/2022). Presiden Joko Widodo menghadiri acara Outlook Perekonomian Indonesia Tahun 2023 yang digelar di Hotel The Ritz Carlton, Jakarta, Rabu (21/12/2022). Presiden Joko Widodo menghadiri acara Outlook Perekonomian Indonesia Tahun 2023 yang digelar di Hotel The Ritz Carlton, Jakarta, Rabu (21/12/2022).

IDXChannel - Presiden Joko Widodo menghadiri acara Outlook Perekonomian Indonesia Tahun 2023 yang digelar di Hotel The Ritz Carlton, Jakarta, Rabu (21/12/2022). 

Dalam sambutannya, Presiden menyampaikan secara umum ekonomi makro Indonesia jauh lebih baik dibandingkan dengan beberapa tahun lalu, misalnya pada 2014-2015 saat Indonesia dikategorikan negara rentan terpuruk bersama lima negara lain.

“Kalau kita ingat saat itu ada taper tantrum dan yang kalau kita lihat angka detail di situ di 2014-2015, defisit transaksi berjalan kita berada di angka 27,5 miliar dolar AS di 2014. Kemudian di 2015 berada di angka 17,5 miliar dolar AS. Kalau kita lihat lagi lebih detail di 2014 neraca dagang kita masih defisit 2,2 miliar dolar AS,” ujar Presiden.

Foto : BPMI Setpres/Kris

Advertisement
Advertisement