sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Mengaji Alquran Braile, Cara Penyandang Disabilitas Menunggu Waktu Buka Puasa

Foto editor Ali Masduki
20/04/2021 10:50 WIB
Kegiatan tersebut merupakan cara para penyandang tunanetra untuk mengisi waktu sambil menunggu berbuka puasa sekaligus mencari pahala dan berkah Ramadan.
Sejumlah penyandang disabilitas dari Komunitas Mata Hati (KMH) Surabaya membaca Alquran Braile di markas KMH Surabaya, Jawa Timur, Selasa (20/4/2021).
Sejumlah penyandang disabilitas dari Komunitas Mata Hati (KMH) Surabaya membaca Alquran Braile di markas KMH Surabaya, Jawa Timur, Selasa (20/4/2021).
Sejumlah penyandang disabilitas dari Komunitas Mata Hati (KMH) Surabaya membaca Alquran Braile di markas KMH Surabaya, Jawa Timur, Selasa (20/4/2021). Sejumlah penyandang disabilitas dari Komunitas Mata Hati (KMH) Surabaya membaca Alquran Braile di markas KMH Surabaya, Jawa Timur, Selasa (20/4/2021). Sejumlah penyandang disabilitas dari Komunitas Mata Hati (KMH) Surabaya membaca Alquran Braile di markas KMH Surabaya, Jawa Timur, Selasa (20/4/2021). Sejumlah penyandang disabilitas dari Komunitas Mata Hati (KMH) Surabaya membaca Alquran Braile di markas KMH Surabaya, Jawa Timur, Selasa (20/4/2021). Sejumlah penyandang disabilitas dari Komunitas Mata Hati (KMH) Surabaya membaca Alquran Braile di markas KMH Surabaya, Jawa Timur, Selasa (20/4/2021).

IDXChannel - Sejumlah penyandang disabilitas dari Komunitas Mata Hati (KMH) Surabaya membaca Alquran Braile di markas KMH Surabaya, Jawa Timur, Selasa (20/4/2021).

Kegiatan tersebut merupakan cara para penyandang tunanetra untuk mengisi waktu sambil menunggu berbuka puasa sekaligus mencari pahala dan berkah Ramadan.

Meskipun fisik para penyandang disabilitas ini tidak seperti kebanyakan orang normal, namun mereka cukup fasih dalam melantunkan ayat-ayat suci Alquran. Pengurus KMH mengatakan, peserta ngaji Braile pada masa pandemi Covid-19 ini sengaja dibatasi agar tidak menimbulkan kerumunan. Biasanya, peserta yang datang dari Surabaya, Sidoarjo dan Gresik bisa mencapai lebih dari 50 orang.

Advertisement
Advertisement