IDXChannel- Bank Sentral AS (The Fed) dalam rapat FOMC yang berakhir kemarin waktu setempat, kembali menaikkan suku bunga inti sebesar 0,5 persen, menjadi 4,25 – 4,5 persen, dengan tujuan meredam inflasi. Besaran kenaikan suku bunga terbaru ini lebih rendah dari 0,75 persen, dalam kenaikan berturut-turut empat kali sebelumnya.
Penurunan besaran kenaikan suku bunga terbaru merefleksikan inflasi yang menurun. Adapun angka inflasi Amerika Serikat dari 7,7 persen pada Oktober 2022 menjadi 7,1 persen pada November 2022 sempat menjadi sentimen positif bagi pasar.
Sementara pada hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merespons langkah The Fed tersebut, dengan menutup perdagangan sesi pertama dengan pelemahan 0,46 persen ke leve 6.770,76. Pelemahan IHSG berlanjut, di tengah respons pelaku pasar setelah The Fed memberi sinyal akan melanjutkan kenaikan suku bunga sampai 2023.