“Pemelihara ikan cupang di perkotaan seperti di Surabaya harus membeli daun ketapang kering, karena jarang ada pohon ketapang di kota. Bahkan, saya sendiri pernah melihat ada daun ketapang yang belum diolah sama sekali, itu dijual online seharga Rp150 ribu,” jelas mahasiswa angkatan 2017 itu.
Dia menjelaskan, pengolahan daun ketapang agar dapat digunakan dalam pemeliharaan ikan cupang itu harus melalui beberapa proses. Daun yang sudah kecoklatan itu, harus direndam dengan air garam selama semalam lalu dikeringkan hingga daun dan tulangnya dapat dipisahkan dengan mudah.
Nah, daunnya itulah yang menjadi teh ikan cupang. “Proses tersebut sedikit rumit dan terkadang orang kesulitan melakukan proses tersebut, oleh karena itu kami ciptakan Bettapang. Bettapang merupakan produk teh ikan cupang yang telah dikemas layaknya teabag, jadi pembeli dapat langsung menggunakannya bak teh celup di kolam ikan cupangnya,” pungkas dia.
Annisa mengatakan, bahwa keunggulan lain dari produk Bettapang adalah kolam atau toples ikan cupang akan jauh lebih bersih karena tidak meninggalkan daun kering.
Sehingga, membuat nilai estetika dari pemeliharaan ikan cupang dapat lebih tinggi. So, jadi berminat mencicipi teh ikan cupang? (sandy)