IDX Channel - Menyambut libur panjang lebaran, mudik menjadi tradisi hampir seluruh masyarakat Indonesia. Beragam sarana transportasi dipilih menuju kampung halaman, salah satunya mobil pribadi. Selain memastikan kondisi mesin kendaraan harus dalam keadaan prima, beberapa hal lainnya juga tidak boleh dilupakan.
Misalnya menyetir jarak jauh tentunya menguras kondisi tubuh terutama ketika terkena macet, badan akan terasa lebih pegal. Sebaliknya saat jalan bebas hambatan, seringkali indra penglihatan jadi jenuh karena pengemudi terlalu fokus ke jalan. Kedua hal tadi dapat memicu microsleep yang sangat membahayakan pengguna jalan.
Dikatakan Jusri Pulubuhu, pendiri dan instruktur Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) mengatakan, ada batas menyetir maksimum. Menurutnya, pengemudi idealnya memiliki kekuatan tubuh dan konsentrasi dalam mengemudikan mobil tak lebih dari 10 jam.
“Tubuh tidak dianjurkan mengemudi melebihi batas waktu tersebut," tegasnya.
Ia menambahkan, diperlukan manajemen waktu meski mengemudi dengan batas maksimum 10 jam, dimana setiap perjalanan dua jam, dianjurkan untuk melakukan peregangan dan relaksasi. Waktu istirahat pun harus ditambah setiap kali berhenti karena kondisi tubuh juga semakin menurun.