IDXChannel - Mahathir Mohamad resmi ajukan pengunduran diri sebagai Perdana Menteri Malaysia kepada Raja Malaysia Yang di-Pertuan Agong Al Sultan Abdullah Ri'ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah pada Senin (24/2/2020).
"Telah mengirim surat pengunduran diri sebagai perdana menteri Malaysia," bunyi pernyataan kantor perdana menteri, dikutip dari AFP.
Ketidakpastian politik di Malaysia lantas berlanjut, karena Sultan Abdullah belum memberikan jawaban menerima atau menolak pengunduran diri Mahathir Mohamad. Meski demikian, Anwar Ibrahim dan istrinya yang menjabat sebagai Wakil Perdana Menteri Malaysia Wan Azizah Wan Ismail telah bertemu dengan Sultan Abdullah.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada informasi terbaru terkait pertemuan dengan Sultan Abdullah. Wan Azizah dikabarkan akan mengisi kekosongan kepemimpinan Malaysia jika Mahathir resmi mundur dan menjadi perdana menteri perempuan pertama Malaysia.
Namun Sebelumnya Presiden Partai Keadilan Rakyat (PKR) Anwar Ibrahim mengindikasikan hubungannya dengan Perdana Menteri Mahathir Mohamad baik-baik saja terkait upaya pengkhianatan dari internal koalisi pendukung pemerintah Pakatan Harapan yang bekerja sama dengan oposisi.
Soal informasi mengenai perubahan dalam pemerintahan, Anwar menegaskan pihaknya tak akan mudah menyerah dengan keinginan segelintir politisi yang memiliki agenda lain.
Sebelumnya, diketahui bahwa terjadi penolakan Mahathir mundur sebagai Perdana Menteri dari koalisi maupun oposisi dan diharapkan melanjutkan pemerintahannya hingga akhir periode.
Terkait dengan pengunduran diri Mahathir Mohamad, sejatinya hal tersebut sudah diumumkan oleh dirinya bahwa akan mundur dan menyerahkan jabatannya kepada Anwar Ibrahim setelah KTT APEC pada November 2020.
Suksesi kepemimpinan dari Mahathir kepada Anwar Ibrahim merupakan kesepakatan internal Pakatan harapan sebelum pemilihan umum pada Mei 2018 dan hal tersebut nyatanya dilakukan di 2020. (*)