3 Gaya Kepemimpinan Ma Huateng, Pendiri dan CEO Tencent
1. Menekankan Team Work
Huateng dikenal memiliki gaya kepemimpinan transformasional yang memungkinkan karyawan-karyawan Tencent untuk bekerja sama dengan baik, ini bertujuan untuk meminimalisir konflik di lingkungan kerja.
Huateng berupaya mengembangkan budaya team work pada departemen-departemen di Tencent, dengan demikian tiap departemen dapat bekerja sama dalam kesatuan untuk mencapai target yang sama.
Huateng juga mendorong agar Tencent berani bereksperimen, berkolaborasi satu sama lain, terus belajar, dan berinovasi untuk menciptakan produk-produk teknologi yang selaras dengan kebutuhan pasar.
2. Memimpin Langsung Riset
Ma Huateng terlibat secara langsung dalam riset dan pengembangan bisnis di Tencent. Latar belakang pendidikannya di bidang sains komputer dan teknik terapan di Shenzhen University memungkinkannya untuk memahami dinamika teknologi secara menyeluruh.
Ma Huateng secara langsung menerapkan dan memimpin Tencent untuk meraih target-target pengembangan teknologi agar perusahaan tersebut dapat berkembang secara berkelanjutan dalam jangka panjang.
Huateng menghendaki pengembangan berkelanjutan dalam organisasi Tencent, tidak hanya pada produk-produk yang diluncurkan maupun pada ekspansi bisnis yang dilakukan Tencent.
Dari pemahamannya di bidang teknologi ini, Huateng mampu menilai area-area yang potensial untuk dikembangkan. Ini terbukti dari keputusan Tencent untuk memasuki pasar industri game dan beragam investasinya di sektor teknologi.
Dengan berinvestasi pada riset dan pengembangan, Tencent melahirkan banyak inovasi dan dapat terus bersaing di pasar industri teknologi yang berkembang cepat.
3. 7 Prinsip Tencent
Ma Huateng menerapkan tujuh prinsip utama di perusahaannya. Yakni keterbukaan, inovasi, mengutamakan konsumen, resiliensi, kecepatan, dan kelincahan. Huateng tidak hanya mengejar pengembangan perusahaan, tetapi juga pemberdayaan karyawan.
Dengan memberdayakan karyawan pada tujuh area prinsip tersebut, Huateng meningkatkan budaya kerja di perusahaannya. Huateng menerapkan keterbukaan komunikasi berbasis online platform (openness) agar karyawan mudah berkolaborasi.
Huateng juga bersedia merekrut karyawan-karyawan muda yang mampu untuk ikut berkembang dan mengembangkan perusahaan. Dengan prinsip-prinsip kepemimpinannya, Huateng mendorong Tencent untuk produktif dan independen dalam mengembangkan ide.
Huateng juga membuat Tencent untuk responsif dan fleksibel terhadap perubahan pasar. Dia bersedia mendengarkan masukan dari karyawan, dan mendorong semua karyawan untuk ikut berkontribusi pada visi perusahaan.
Pada dasarnya, keahlian Ma Huateng dalam mendeteksi tantangan, mengantisipasi tren, sekaligus menangkap peluang pasar, dan kepemimpinannya mengarahkan Tencent untuk bertransformasi dan menjadi salah satu pemain besar di industri teknologi.
Itulah ulasan singkat tentang gaya kepemimpinan Ma Huateng pendiri dan CEO Tencent.
(Nadya Kurnia)