Thamrin akhirnya diangkat untuk menjadi anggota Volksraad (setara DPR). Saat ia mulai menjabat di sana, perjuangannya terarah pada kesejahteraan buruh. Ia juga memperjuangkan pencabutan larangan sekolah swasta seperti Taman Siswa dan Muhammadiyah.
Salah satu kritik kerasnya membawa hasil sangat baik. Yakni saat ia mengkritik perlakuan buruk terhadap buruh-buruh di Sumatera Timur. Kritiknya ini terdengar hingga Amerika. Saat itu, muncul kampanye untuk memboikot Deli selama hukuman semena-mena masih diberlakukan di Sumatera Timur.
MH Thamrin juga lah yang mendorong masyarakat Betawi untuk masuk dalam Permufakatan Perhimpunan-Perhimpunan Politik Kebangsaan Indonesia (PPPKI) yang terbentuk di Bandung pada 1972.
Profil MH Thamrin Crazy Rich Betawi: Perjuangan Kemerdekaan
Sebelum masa penjajahan Jepang berlangsung. MH Thamrin sempat dicurigai oleh pemerintah kolonial sebagai orang Indonesia yang mendukung Kepang. Ia bahkan pernah dijadikan tahanan rumah karena dianggap berkhianat pada pemerintah kolonial.
Padahal saat itu ia sedang sakit, namun kawan-kawannya tak boleh menjenguk. Hanya dokter pribadinya, istri, anak angkat, dan pembantunya yang diperbolehkan menemuinya. Namun demikian, ia tetap membantu perjuangan kemerdekaan Indonesia dengan caranya sendiri.