IDXChannel - Kisah inspiratif seseorang yang rajin berzakat infak dan sedekah dapat menambah keimanan kita sebagai orang yang beragama untuk selalu berbuat baik kepada sesama terutama yang membutuhkan. Infak merupakan segala macam bentuk pengeluaran (pembelanjaan), baik untuk kepentingan pribadi, keluarga, maupun yang lainnya.
Sementara sedekah adalah segala bentuk pembelanjaan (infak) di jalan Allah SWT. Harta apa saja yang Anda infakkan, seyogyanya diperuntukkan bagi kedua orang tua, kerabat, anak yatim, orang miskin dan orang yang dalam perjalanan.
Dilansir dari berbagai sumber pada Rabu (9/8/2023), IDX Channel telah merangkum kisah inspiratif seseorang yang rajin berzakat infak dan sedekah, sebagai berikut.
Kisah Inspiratif Seseorang yang Rajin Berzakat Infak dan Sedekah
1. Pengusaha Sukses Penggagas Forum Bisnis Islam Indonesia
Pengusaha sukses yang rajin bersedekah ini bernama Heppy Trenggono. Heppy adalah pendiri dan CEO United Balimuda Group. Ia juga merupakan presiden Indonesia Islamic Business Forum (IIBF) dan penggagas gerakan belanja Indonesia. Saat masih bekerja di stasiun TV, Heppy mencoba berwirausaha dengan mendirikan PT Balimuda Persada pada 2022.
Perusahaan itu bergerak di bidang alat berat. Dia juga banyak berekspansi dengan mencari pinjaman dari bank untuk mendukung rencana bisnisnya. Namun, Heppy mengalami masa-masa sulit di tahun 2007 hingga tumbang karena banyak ekspansi dan menghentikan pembayaran pelanggan, menyisakan utang sebesar Rp62 miliar. Dirinya mencoba bangkit dari keterpurukan itu dengan mengubah arah bisnis perusahaan.
Dia kemudian beralih dari sektor kontraktor kelapa sawit menjadi broker bagi perusahaan yang ingin masuk ke bisnis kelapa sawit. Dengan perubahan bisnis tersebut, perusahaan mulai menunjukkan hasil yang positif dan mengakuisisi perkebunan kelapa sawit. Hutang tersebut dapat dilunasi dalam waktu tiga tahun. Selain itu, ia mulai melebarkan sayapnya lagi di industri alat berat dan makanan dengan mendirikan perusahaan bernama Heppyfoods.
Aset perusahaan kini bernilai triliunan rupiah dan tidak memiliki utang. PT United Balimuda memiliki lebih dari 10 anak perusahaan yang sebagian bergerak di bidang perkebunan, barang konsumsi dan alat berat. Bahkan, hingga saat ini ia kerap memberikan sarapan kepada fakir miskin atau fakir miskin. Dia percaya bahwa berbagi dengan orang lain akan membawa manfaat yang baik baginya.
2. Kisah Pemuda Bani Israil
Pemuda ini berasal dari Bani Israil. Pemuda dan istrinya tersebut merupakan pasangan yang hidupnya susah atau miskin. Pekerjaan sang pemuda pun hanya seorang penjual kapuk. Setiap hari, sang pemuda menjual kapuknya di pasar. Penghasilan yang bisa didapat oleh pemuda tersebut setiap harinya hanya 1 dirham saja. Meskipun miskin namun pemuda ini selalu menyisihkan penghasilannya untuk sedekah. Sampailah pada suatu hari ketika itu ia berjualan seperti biasanya di pasar.
Setelah terjual, ada pertengkaran yang hebat antara seorang penjual dan pembeli hingga keduanya ingin saling bunuh. Sang pemuda melerai dan menanyakan apa sebenarnya penyebab pertengkaran keduanya. Keduanya pun menjelaskan bahwa si pembeli tidak ingin membayar barang dari penjual tersebut dengan alasan tertentu. Lantas sang pemuda bertanya berapa harga dari barang tersebut. Sang penjual pun menjawab bahwa harganya 1 dirham.
Sang pemuda pun berinisiatif untuk membayar barang tersebut hingga permasalahan pun selesai dan kedua orang tersebut tidak jadi saling bunuh. Karena penghasilan pemuda Bani Israil tersebut hanya 1 dirham, maka hari itu ia pulang tidak membawa apapun disebabkan uangnya telah diberikan pada penjual di pasar tadi. Sang pemuda menceritakan semua kejadian di pasar. Sang istri pun ikhlas dengan keputusan sang suami.
Keesokan harinya, pemuda dan istrinya tidak punya modal mendapatkan kapuk yang berkualitas bagus karena uang modalnya 1 dirham kemarin telah diberikan pada penjual. Akhirnya pemuda tersebut mengumpulkan sisa kapuk yang ada di rumahnya dengan kualitas yang jelek. Tentu saja ketika dijual di pasar, kapuknya tersebut tidak laku. Hingga sang pemuda putus asa dan ingin kembali pulang. Saat di perjalanan, ia bertemu dengan penjual ikan.
Penjual ikan tersebut menceritakan bahwa ikannya hari ini tidak laku karena sudah busuk. Menyadari nasibnya sama, keduanya akhirnya sepakat untuk barter. Sang pemuda membeli ikannya dengan membayar menggunakan kapuk yang dijualnya tersebut. Penjual ikan pun setuju dan keduanya pulang. Sesampainya di rumah, sang pemuda menceritakan semuanya kepada istrinya. Sang istri pun tetap bersyukur karena tindakan suaminya tersebut.
Sang istri pun bergegas ke dapur untuk mengolah ikan tersebut guna dijadikan lauk hari itu. Ketika membelah ikannya, tak disangka terdapat mutiara yang harganya sangat mahal di pasaran. Sang pemuda memutuskan untuk menjual permata tersebut dan berhasil mendapatkan 120 ribu dirham. Sekembalinya ke rumah, sang istri dan pemuda tersebut bertemu dengan dua orang fakir miskin.
Rasa ibanya membuat keduanya memutuskan untuk membagi rezeki 120 ribu dirham tersebut pada kedua orang miskin tersebut. Namun di tengah perjalanan, dua orang fakir miskin tersebut kembali lagi dan mengembalikan uang tersebut pada sepasang suami istri Bani Israil tersebut. Kedua orang miskin itu pun menjelaskan bahwa mereka sebenarnya bukan manusia, melainkan malaikat yang diutus oleh Allah untuk menyampaikan kabar gembira dan rezeki kedua orang tersebut.