IDXChannel — Mengalami pasang surut dalam menjalankan bisnis adalah sesuatu yang lumrah. Andriansyah atau yang akrab disapa Indra, tak terkecuali merasakannya juga. Ia merupakan owner Bakso Kribo.
Pertama kali Indra memulai bisnis ini, adalah saat ia melihat peluang tetangga depan rumah yang berhenti berjualan karena sakit. Setelahnya, dengan modal seadanya Indera membuka warung perdana di teras rumah di kampungnya.
Modal awal ia dapatkan dari hasil ia berjualan pisang bakar. Memang sedari kecil Indra sudah sering berjualan beragam jajanan di sekolah. Dilansir dari iNews.id (03/01), saat itu ia hanya memiliki uang Rp500.000, dan Rp100.000 ia gunakan untuk cuti kuliah. Lalu sisanya ia gunakan untuk modal.
Usahanya mulai berkembang dan permintaan mulai ramai, kemudian Indra pun berinisiatif untuk menyewa tempat untuk pertama kalinya. Seiring berjalan waktu, ia mulai membuka sejumlah cabang.
Namun suatu hal buruk terjadi, kebangkrutan menghampiri bisnisnya dan menyisakan sejumlah derita, lantaran banyak hutang di beberapa lembaga perbankan. Ia bahkan sempat trauma untuk tidak terlibat dalam bisnis sejenisnya.
Banyak tagihan yang nilainya ratusan juta yang harus segera ia lunasi, namun tidak ada pemasukan sepeser pun, hal ini membuat Indra mulai membanting stir menjadi driver ojek online.
Saat ia sedang fokus mencari uang dengan pekerjaannya saat itu, sang istri memintanya untuk memulai lagi usaha bakso miliknya. Indra tidak menggubrisnya, ia mengaku lelah karena seharian di jalanan.
Sampai akhirnya istrinya lah yang memberanikan diri untuk membuka kembali usahanya ini dengan bantuan sang mertua. Bahkan Indra kaget uang modal yang digunakan istrinya adalah cincin pernikahan.
Waktu terus berlalu, Indra mulai masuk kembali dalam bisnis lamanya. Namun, apa yang ia kerjakan ini tidak membuahkan hasil. Tidak ada pengunjung, warungnya sepi sebagaimana bisnis lainnya.
Kemudian ia mulai berpikir keras mencari sebuah ide, agar bisnis ini bisa terus menghidupinya. Bakso masih menjadi pilihannya saat itu.
Setelah mencari banyak referensi, ide mengemas bisnis bakso dengan konsep prasmanan pun ia mulai. Dengan meminjam modal dari saudaranya, Indra membeli sebuah motor roda tiga, dan kembali mulai berbelanja.
Konsep berpindah tempat ia pilih karena dinilai lebih murah dibandingkan harus menyewa tempat. Waktu terus berjalan, banyak pelanggan yang mulai tertarik dengan cita rasa bakso Indra. Sampai timbul sebuah pertanyaan, apakah ia perlu menyewa tempat?
Indra merasa dalam menjalankan bisnis, membutuhkan analisan yang matang. Sampai akhirnya ia memutuskan untuk menyewa tempat kembali.
Perlahan bisnis basonya ini mulai menemui titik terang. Saat ini dalam sehari Indra mampu menjual 3.000-8.000 pcs bakso. (NKK)
Penulis: Mila Pertiwi