IDXChannel - A Pramono atau Mas Mono berbagi kisah saat dirinya merintis usaha ayam bakar Mas Mono. Awalnya, pria kelahiran Madiun tersebut membuka usaha ayam goreng di seberang Universitas Sahid, Saharjo, Jakarta Selatan.
Dari 5 ekor meningkat menjadi 10 ekor, begitu seterusnya hingga mampu menjual ayam bakar 80 ekor per hari atau sekitar 380 potong.
“Orang tidak tahu dan mungkin tidak mau tahu, ketika memulai usaha ini saya harus ke pasar jam tiga dini hari. Jam empat subuh sudah menyalakan kompor, ketika kebanyakan orang masih tidur,” katanya, Rabu (20/7/2021).
Dirinya mengaku mengadu nasib ke Ibu Kota Jakarta, setelah sebelumnya bekerja sebagai office boy di sebuah perusahaan swasta. Lalu beralih menjadi pedagang ayam bakar di pinggir jalan dengan nama Ayam Bakar Mas Mono.
Ada pengalaman unik, kata Mas Mono. Ketika pernah suatu ketika ayam dagangan jatuh ke pasir. Terpaksa ayam tersebut harus dibersihkan dulu.