CAPTCHA mencegah penggunaan bot, sebab kode acak tersebut tidak bisa diselesaikan oleh komputer, hanya manusia yang mampu mengisi kode-kode tersebut. Namun demikian, Von Ahn tak lantas puas dengan teknologi tersebut.
Ia menyadari saat mengisi kode CAPTCHA, pengguna internet menghabiskan waktu setidaknya 10 detik. Von Ahn merasa ia membuang waktu banyak orang. Oleh karenanya, ia mengembangkan teknologi baru bernama reCAPTCHA pada 2007. Teknologi itu pun dijualnya kepada Google seharga USD10 juta.
Keterlibatannya dalam penciptaan CAPTCHA sebenarnya sudah sangat membantu banyak orang. Namun lagi-lagi Von Ahn tak puas. Ia merasa harus membangun sesuatu yang dapat digunakan banyak orang dari segala golongan. Miskin ataupun kaya.
Dengan menggandeng Severin Hacker, lulusan magister dari almamater yang sama, untuk membangun Duolingo. Aplikasi tersebut adalah platform pembelajaran lebih dari 40 bahasa asing.
Tadinya, ia dan Hacker memiliki dua pilihan, yakni membuat aplikasi belajar Matematika atau bahasa asing. Namun akhirnya keduanya memilih yang terakhir, sebab mereka mengerti betapa penting ilmu bahasa untuk meningkatkan potensi pendapatan.