Ia mendapat dukungan besar dari kedua orangtuanya saat terjun ke dunia bisnis, mereka bahkan turut patungan memodali usaha Sadad dengan menjual ruko. Erigo saat itu berdiri dengan nama Selected & Co., bermarkas di Depok, tak jauh dari kampus UI.
Namun rupanya, nama brand tersebut sudah dipatenkan. Sehingga Sadad harus mengganti namanya menjadi Erigo yang resmi mulai digunakan pada Juni 2013. Awal berbisnis, Sadad sendiri yang melakoni banyak pekerjaan, termasuk membeli bahan di Pasar Cipadu hingga berjualan.
Ia beberapa kali mengikuti bazar, namun tak juga membuahkan hasil. Sadad bahkan berani mengikuti bazar hingga ke Malaysia. Saat itu ia bermodalkan Rp25 juta, namun hanya mencatatkan omzet Rp5 juta saja.
Erigo yang saat itu sudah membuka lapak di Mall Kota Kasablanka bahkan pernah mencatatkan penjualan nol. Namun bisnisnya mulai membuahkan hasil positif pada 2014, di mana penjualan Erigo mulai perjalan meroket.
Mengusung street style, rupanya produk Erigo berhasil mencuri perhatian anak-anak muda. Setahun kemudian barulah Erigo mencatatkan penjualan hingga puluhan miliar rupiah selama setahun.