Pada 2019, Erigo sempat diterpa masalah. Mulai dari akun Instagram yang diretas, hingga masalah yang membuat mobilnya harus disita. Masalah pada tahun itu membuat Sadad harus memindahkan Erigo ke Bogor.
Di kota tersebut Sadad kembali membangun bisnisnya. Setahun kemudian ia berhasil membalik keadaan, membangun pabrik di Legok, Banten, di atas lahan seluas 5 hektare untuk Erigo.
Mulai 2020, Sadad menjalin kerja sama dengan Shopee untuk penjualan Erigo dan pengembangan bisnis menuju orientasi ekspor. Program yang dihelat Shopee untuk UMKM itu berhasil membawa Erigo untuk menjual produknya hingga negeri paman sam.
Terakhir, kini Erigo berhasil menggelar peragaan busana di Amerika Serikat, menggandeng figur-figur publik tenar sebagai brand ambassador. Popularitas Erigo di industri fesyen lokal makin bersinar.
Demikianlah cerita inspiratif Muhammad Sadad, CEO Erigo yang memilih untuk berhenti kuliah dan sukses berbisnis di industri fesyen domestik. (NKK)