Pada Januari 2021 lalu, LVMH berhasil memperluas pangsa bisnisnya dengan mengakuisisi toko perhiasan Amerika Tiffany & Co senilai USD15,8 miliar. Akuisisi ini juga kerap disebut sebagai akuisisi merek mewah terbesar yang pernah ada di dunia. Selain itu, LVMH juga berhasil membelanjakan sekitar USD3,2 miliar untuk grup perhotelan mewah Belmond yang mengelola 46 hotel, kereta api, dan kapal pesiar sungai pada 2019 lalu.
Pada mulanya, Arnault mengumpulkan modal sebanyak USD15 juta dari bisnis konstruksi yang didirikan sang ayah. Dengan modal tersebut, Arnault berhasil membeli Christian Dior pada 1985. Dalam kurun waktu sekitar tiga dekade, Arnault berhasil mengembangkan bisnisnya lewat bendera LVMH yang kini menjadi perusahaan barang mewah terbesar di dunia dengan lebih dari 70 brand ternama.
Bahkan, selama satu tahun terakhir, saham LVMH dilaporkan melonjak hingga 35 persen. Pendapatan dan laba LVMH menyentuh rekor tertingginya hingga membuat kekayaan Bernard Arnault meningkat drastis dari sebelumnya sebesar USD158 miliar pada 2022 menjadi sebesar USD212,3 miliar per hari ini.
Itulah konglomerasi bisnis yang menjadi sumber kekayaan Bernard Arnault hingga membuatnya kaya raya.