“Orang tidak punya barang kolateral untuk dijaminkan. Mau pinjam saja tidak ada barang untuk digadaikan. Secara bersamaan, Holywings butuh dana karena restoran pada tutup, sementara karyawan dan ekspansi harus tetep dibiayai,” kata Andrew dalam podcast Merry Riana.
Sehingga, saat itu Holywings menawarkan holding perusahaannya ke beberapa investor, namun tak banyak yang mau. Karena saat itu pandemi penuh dengan ketidakpastian, investor tidak tahu apakah bisnis entertainment dan kuliner bisa kembali seperti semula.
Saat itulah, Andrew berani masuk sebagai investor Holywings. Namun pada 2022, Holywings terpaksa ditutup operasionalnya karena blunder kasus promo miras gratis. Meskipun begitu, saat ini manajemen Holywings mulai recovery dan membangun kembali bisnisnya.
Manajemen Holywings, HW Group, kini mengelola beberapa kelab dengan beragam klasifikasi jenis hiburan yang diberikan. Mulai dari live music, DJ, dan lain-lain.
Selain dari HW Group dan Pusat Gadai Indonesia, Andrew Susanto diketahui juga mengelola Sinar Mutiara Cell, supplier handphone second terbesar di Indonesia. Dalam bisnis ini, Andrew bekerja sama dengan reseller-reseller handphone second.
Itulah perjalanan bisnis dan sumber kekayaan Andrew Susanto yang dikabarkan memiliki aset hingga Rp5 triliun. (NKK)