Saat Alman berbincang dengan beberapa warga yang tak lain adalah pemilik rumah tersebut, rupanya warga pemilik rumah-rumah gedong itu adalah pengusaha. Mereka berbisnis roti bakar kaki lima dan ada pula yang memiliki pabrik roti di luar pulau, tepatnya di Papua.
Salah satu pemilik rumah yang berbincang dengan Alman, mengaku membangun rumah dua lantainya selama satu tahun. Rumah itu terletak di tengah-tengah deretan rumah-rumah warga lain.
Rata-rata rumah gedong di kampung ini memang tidak terletak di pinggir jalan, melainkan terbangun di tengah-tengah kampung. Uniknya, para pemilik rumah gedong ini tidak menghancurkan atau menjual rumah lamanya, melainkan tetap dimiliki sebab ada nilai historisnya.
Demikianlah ulasan singkat tentang kampung miliarder di Majalengka yang unik dan bisa dijadikan motivasi. (NKK)