Selanjutnya, PT Aqua Golden Mississippi dan PT Tirta Sibayakindo membuat kesepakatan untuk membentuk Grup Aqua. Beberapa tahun setelahnya, Aqua secara resmi mencantumkan ‘Danone’ di seluruh produknya pada tahun 2000. Satu tahun berikutnya yakni pada 2001, Danone meningkatkan kepemilikan sahamnya di Tirta Investama yang merupakan pemegang saham mayoritas di Grup Aqua.
AQUA Memutuskan Delisting
PT Golden Mississippi sempat tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan kode saham AQUA. Namun, pada 1 April 2011, perusahaan ini secara sukarela memutuskan untuk delisting atau go privat. Presiden Direktur AQUA saat itu yakni Willy Sidharta dalam suratnya kepada BEJ dan Bapepam yang kini bernama OJK, menjelaskan bahwa rencana go private tersebut merupakan kebijakan Danone Asia untuk mengkonsolidasikan kegiatan usahanya di Indonesia.
Perusahaan bahkan rela melakukan pembelian atas sisa saham yang masih dimiliki publik yakni sebanyak 6,4% dengan harga Rp100.000 per saham. Harga tersebut juga tercatat 65% lebih tinggi dibanding harga penutupan sebelum pengumuman 30 September 2005 yakni sebesar Rp59.000 per saham. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), perusahaan ini kemudian memutuskan harga tender offer selanjutnya ditetapkan dengan harga sebesar Rp500.000 per saham.
Dilihat dari komposisi saham AQUA saat itu, PT Tirta Investama sebanyak 12.419.090 saham dan publik sebanyak 743.383 saham. Dengan harga offer tersebut, total dana yang digelontorkan perusahaan untuk menarik kembali saham-sahamnya adalah sebesar Rp371,691 miliar.
Itulah ulasan mengenai pemilik asli air minum Aqua yang saat ini mayoritas sahamnya dimiliki oleh Danone.