Campuran tersebut lantas dipanaskan kembali satu lagi, lalu ditempa hingga berbentuk bilah gunting. Proses selanjutnya adalah pengasahan gagang gunting, Yasuhiro sengaja mengasahnya agak kasar berpola, agar penggunanya dapat memegang gunting lebih nyaman dan tidak licin.
Ia lantas membentuk kedua gagang gunting dengan cetakan untuk membuat bentuk gunting khas Sasuke, yaitu kupu-kupu. Bentuk gunting bonsai buatannya berbeda dengan gunting bonsai buatan pabrik ataupun perajin luar negeri.
"Bentuknya lebih indah, dan berbeda dengan gunting-gunting lain," tuturnya.
Setelah itu, Yasuhiro kembali memanaskan bilah gunting yang dan gagangnya yang telah terbentuk dengan suhu 780 celcius. Yasuhiro tahu suhu yang tepat hanya dari warna apinya.
Gunting itu lantas diasah bilahnya hingga mencapai ketajaman yang sempurna. Kedua bilah harus secara sempurna saling melengkapi dari segala sisi. Gunting bonsai harus setajam silet untuk menghasilkan potongan yang presisi dan bersih.