Pasang surut dalam mendirikan restoran bakmi sudah dialami oleh Tjhai Sioe dengan mendiang istrinya, Loei Kwai Fong. Hingga pada tahun 1968 warung tersebut harus tutup sementara selama kurang lebih satu tahun akibat ada pelebaran Jalan Gajah Mada tempat dimana warung bakmi GM berdiri.
Kenalkan Tjhai Sioe, Sosok di Balik Bakmi GM. (FOTO: MNC Media)
Banyak dari pelanggannya yang datang dari berbagai daerah di Jakarta maupun luar Jakarta meminta agar Bakmi GM segera membuka cabangnya di tempat daerah pelanggannya tinggal lantaran bakmi tersebut sangat terkenal dengan kelezatannya.
Cabang Pertama
Pada tahun 1971, warung bakmi GM memiliki cabang pertamanya di Melawai dengan peralatan warung yang sudah cukup memadai seperti penambahan kursi serta pendingin ruangan (AC). Menu yang disediakan pun perlahan mulai bertambah diantaranya ada nasi goreng, bakmi goreng, dan ayam cah jamur.
Pada tahun 1986, cabang ketiga sekaligus cabang keempat dari Bakmi GM berhasil didirikan oleh Tjhai Sioe di M.H. Thamrin dan cabang keempat di Mal Pondok Indah.
Melihat perkembangan restoran bakmi GM yang begitu pesat dan banyak peminatnya dari berbagai kalangan, Tjhai Sioe, pendiri Bakmi GM memutuskan untuk melebarkan usahanya menjadi bisnis waralaba.
Kini Bakmi GM memiliki outlet-outlet yang tersebar di Jabodetabek, Bandung dan Surabaya. Dengan pengalaman lebih dari 50 tahun di industri restoran, BAKMI GM saat ini melayani lebih dari 30.000 pelanggan per hari.