Somad akhirnya mulai menekuni potensi bisnis bonsai. Saat itu, satu pohon ukuran tertentu laku terjual hingga Rp300.000 per pot. Setelah pohon-pohonnya mulai laku terjual, bisnis itu akhirnya mengalir begitu saja.
Seiring bisnisnya berjalan, ia makin mahir merawat dan membentuk bonsai hingga tampak cantik untuk dijual. Perawatan bonsai, menurutnya, tergolong mudah. Bonsai membutuhkan sinar matahari minimal sehari empat jam, penyiraman pot pun minimal sehari sekali, sementara pemupukan dilakukan enam bulan sekali.
Merawat Bonsai mengajarinya kesabaran dan ketelatenan, sebab salah potong sedikit saja maka ia akan membutuhkan waktu hingga bertahun-tahun untuk tumbuh sempurna lagi. Bonsai bukanlah barang jadi yang bisa langsung dijual, dibutuhkan perawatan yang lama untuk siap panen.
“Saya dari mulai tanam sebesar jari kelingking sampai siap panen itu minimal tiga tahun. Kemudian dikeluarkan dari lahan, kita kawat lalu tunggu sampai siap panen kira-kira delapan bulan sampai setahun. Jadi total siap jual itu kalau tanam sendiri bisa makan waktu empat tahun,” kata Somad.
Untuk penjualan bonsai, Somad mengaku sangat dimudahkan dengan keberadaan e-commerce dan pasar online. Para pembudidaya tak perlu bekerja keras untuk memasarkan tanamannya.